Savage Grace Sub Indo: Kisah Keluarga Buruk Rupa

Pendahuluan

“Savage Grace” adalah film yang menceritakan kisah keluarga rancu dan buruk rupa dari gaya hidup elit di Amerika Serikat. Film ini tayang pada tahun 2007, disutradarai oleh Tom Kalin dan dibintangi oleh Julianne Moore sebagai Barbara Baekeland.Film ini mengambil latar belakang pada tahun 1940-an hingga 1970-an, dan berlatar di New York, Paris, Spanyol, dan Inggris. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang “Savage Grace” dengan sub judul “Savage Grace sub indo”, dan melihat bagaimana film ini menggambarkan keluarga yang kaya, terkenal, dan terpuruk.

Plot

Film ini dimulai pada tahun 1946, di mana kita diperkenalkan dengan keluarga Baekeland yang terdiri dari Brooks Baekeland (Stephen Dillane), Barbara Baekeland (Julianne Moore), dan anak mereka, Antony (Eddie Redmayne). Keluarga ini adalah keluarga kaya dan terkenal di Amerika Serikat.Namun, keluarga ini memiliki masalah dalam hubungan antara ayah dan ibu Antony. Brooks adalah seorang homoseksual yang mencoba untuk menyembunyikan orientasi seksualnya dari istri dan anaknya. Sementara itu, Barbara adalah seorang wanita yang terobsesi dengan kecantikan dan status sosial.Ketidakharmonisan dalam keluarga ini semakin memburuk ketika Antony tumbuh dewasa dan mulai menjalin hubungan dengan seorang pria yang lebih tua dari dirinya. Hal ini membuat Barbara semakin cemburu dan terobsesi untuk mempertahankan status sosial keluarganya.

Masalah Keluarga Baekeland

Keluarga Baekeland memiliki banyak masalah, mulai dari kecemburuan, keserakahan, hingga kegilaan. Brooks mencoba untuk mempertahankan hubungannya dengan Barbara sementara menyembunyikan orientasi seksualnya. Sementara itu, Barbara terobsesi dengan kecantikan dan status sosial keluarganya.Antony, anak mereka, tumbuh dalam keluarga yang terpuruk dan terobsesi dengan kecantikan serta kesuksesan. Ia juga memiliki hubungan yang rumit dengan orang tuanya, terutama dengan ibunya yang gelap dan obsesif.

Kisah Tragis

Kisah keluarga Baekeland menjadi semakin tragis ketika Antony tumbuh dewasa dan mulai menjalin hubungan dengan seorang pria yang lebih tua dari dirinya. Barbara semakin cemburu dan terobsesi untuk mempertahankan status sosial keluarganya.Ketika Antony mencoba untuk meninggalkan keluarganya dan mulai hidup mandiri, Barbara semakin gila dan akhirnya membunuh anaknya sendiri. Ini adalah momen yang sangat tragis dan mengguncangkan bagi keluarga Baekeland.

Analisis

Film “Savage Grace” sangat menggambarkan kehidupan elit Amerika Serikat pada tahun 1940-an hingga 1970-an. Film ini menunjukkan bagaimana kecemburuan, keserakahan, dan obsesi dapat merusak hubungan antara keluarga.Keluarga Baekeland adalah keluarga yang kaya dan terkenal, tetapi mereka juga memiliki masalah dalam hubungan antara ayah dan ibu Antony. Brooks mencoba untuk mempertahankan hubungannya dengan Barbara sementara menyembunyikan orientasi seksualnya. Sementara itu, Barbara terobsesi dengan kecantikan dan status sosial keluarganya.Kisah tragis yang terjadi pada keluarga Baekeland adalah sebuah pelajaran bagi kita semua untuk tidak terobsesi dengan kecantikan, status sosial, dan kesuksesan. Kita harus lebih memperhatikan hubungan dengan keluarga, sahabat, dan orang yang kita cintai.

Kesimpulan

“Savage Grace” adalah film yang sangat menggambarkan kehidupan elit Amerika Serikat pada tahun 1940-an hingga 1970-an. Film ini menunjukkan bagaimana kecemburuan, keserakahan, dan obsesi dapat merusak hubungan antara keluarga.Keluarga Baekeland adalah keluarga yang kaya dan terkenal, tetapi mereka juga memiliki masalah dalam hubungan antara ayah dan ibu Antony. Kisah tragis yang terjadi pada keluarga Baekeland adalah sebuah pelajaran bagi kita semua untuk tidak terobsesi dengan kecantikan, status sosial, dan kesuksesan.Kita harus lebih memperhatikan hubungan dengan keluarga, sahabat, dan orang yang kita cintai. Jangan biarkan obsesi atau kecemburuan merusak hubungan kita dengan orang-orang terdekat. Film “Savage Grace” adalah sebuah karya seni yang menggambarkan kehidupan elit Amerika Serikat yang patut untuk ditonton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *